SETAPAK LANGKAH SEBAIT PUISI


SETAPAK LANGKAH SEBAIT PUISI



  Waktu yang tiada kunjung berhenti untuk selalu berjalan mengiringi indahnya paras kaki ini, mulai dari keringat hingga darah rela kau korbankan hanya demi sesosok pemimpin yang adil, amanah dan dapat berbuat sesuai dengan zona waktu.


     Tiada hari tanpa takbir, tiada hari tanpa sebut nama-Mu ya Allah, engkaulah sang Maha Agung, engkaulah segala pemilik isi bumi ini, berikanlah kami sesosok pemimpin yang seamanah Nabi Muhammad SAW, sepintar Ali Bin Abi Thalib, segagah dan setegar Umar Bin Khatab.

    Untaian sajak demi sajak, untaian bait demi bait, kini selembar kertas putih itu telah terpenuhi dengan sebuah makna, makna yang akan selalu kita kenang. Waktu terus berputar seiring dengan roda-roda kehidupan manusia, tiada hari tanpa kata putus asa, tetap bangkit walau badai menerpa, walau hujan mengguyuri, walau gelapnya malam menjadi penghadang, walau panasnya matahari yang terkadang membuat diri ini menjadi lelah. Namun akan tetap kupertaruhkan biarpun hanya berucap Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

    Sosok pemimpin seperti apakah yang kalian idam-idamkan selama ini, bukankah sosok pemimpin itu telah engkau sebut setiap hari, sosok pemimpin yang engkau sebut adalah dirimu sendiri, dirimu adalah pemimpin yang sama-sama nantinya akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak, engkaulah sosok pemimpin masa depan dan sosok pemaaf dimasa lalu.

    Jangan pernah menganggap dirimu bukanlah seorang pemimpin, jika kalian bukanlah pemimpin kemudian siapa diri kamu, siapa…?. Diri kita adalah jati diri kita, tidak perlu pergi jauh merantau hanya untuk mencari sebuah inspirasi dan mencari jati diri untuk kita, jati diri kita ada disekitar kita, ada disekeliling kita, namun berpintar-pintarlah kalian dalam mecari diri kalian yang berdampak positif bukan untuk berdampak negatif.
 
    Dari tahun ketahun, dari masa ke masa, perubahan dunia samgatlah menjadi sebuah prioritas. Dunia milenial dengan teknologi yang super canggih, akan terdapat beberapa tantangan yang tentu pasti harus kita lalui sesuai dengan kemampuan dan dengan zona waktu yang telah ditentukan. Dunia milenial bukanlah dunia yang sepele.

    Dunia milenial yang penuh akan sebuah tantangan, hanya diri kita sendiri yang mampu menjadi benteng pertahanan, karena jika kita lemah maka kita akan mudah untuk diinjak, jika kita keras maka kita akan mudah untuk dipatahkan, jika kita pamer kuasa maka kita akan mendapatkan perlawanan. Orang itu dirangkul bukan dipukul, orang itu diajak komunikasi bukan dipameri, orang yang kalian anggap bodoh bisa jadi malah membongkar kebodohanmu. Jangan pernah meremehkan siapapun, janganpernah usik siapapun, dan jangan pernah sombong teradap siapapun.

    Tidak ada yang salah dalam perubahan zaman ini namun hanya diri kita sajalah yang akan berkembang sesuai dengan zona peradaban zaman atau tidak, berjuanglah kalian sesuai dengan arus perkembangan zaman, tidak ada yang salah kita jadi seorang pejuang yang memahami keadaan dan tahu pasti keadaan seperti apakah yang harus say hadapi kedepannya.

    Berjuang dan bekerja sesuia dengan zona waktunya sangatlah susah, namun kita harus mampu bersaing dan menjadi sosok diri sendiri dalam setiap perubahan zaman, bukan untuk menjadi orang lain, jawablah dan bicaralah sesuai dengan keadaan, jangan pernah kita usai langkah perjuangkan kita yang telah sampai kepada apa yang kita harapkan, lalu engkau hempas jauh menjadi selembar kertas putih kembali, jangan pernah engkau hapus atau lupakan masa-masa kegaalan kalian, karena melalu masa-masa kegagalan kalian akan mengetahui sendiri apa maksud dari kalian gagal da apa maksud dari diri kalian jatuh.

     Aku bukanlah orang yang pintar, aku juga bukanlah orang yang pandai, namun aku adalah orang yang tekun. Seorang pejuang tidak membutuhkan kepintar ataupun kepandaian, namu seorang pejuang membutuhkan kriteria orang yang tekun, karena dengan orang yang tekun akan merubah kegelisahan, kebimbangan dan kerisauan menjadi sebuah mimpi yang penuh dengan harapan dan sebuah cita-cita.

    Seorang pejuang seorang pemimpin akan mengenal apa itu keringat, apa itu gagal dan apa itu jatuh, jangan bilang diri kalian seorang pejuang tapi kalian belum pernah merasakan apa itu jatuh bangun dalam sebuah kehidupan, gagal dalam melangkah, dan berputus asa disetiap langkah, karena seribu langkah akan bermula dari satu langkah, satu langkah gagal, satu impian gagal, masih banyak hari masih banyak waktu dan masih banyak cara untuk merubah semua mimpi itu menjadi kenyataan, bukan keadaan yang salah namun cara yang kalian hadapilah yang salah, mungkin bukan dengan cara yang seperti itu kalian bisa menggapai apa yang kalian impikan, mungkin bukan ditempat itu kalian bisa menjadi sukses namun ingatlah masih banyak cara dan masih banyak waktu yang tersedia untuk kita, selagi kita masih mau memanfaatkan dan tidak membuangnya dengan sia-sia. Karena impian tidak akan berubah menjadi impian yang indah apabila kalian tidak membangkitkan semangat jiwa pejuang dan sifat tanggung jawab yang telah lama lekat ada didalam tubuh kita.

    Ingatlah diatas langit masih ada langit lagi, jika kamu adalah orang pemersatu, namun jangan jadikan pemersatu itu sebagai kesombongan, namun jadikan rasa pemersatu itu sebagai jiwa pejuang, ingatlah dan tanamlah dirimu adalah pemimpin masa depanmu dan pemaaf masa lalumu namun jangan pamer kuasa dengan kesombongan kamu. Jadikan dirimu sebagai seorang pejuang impian dan jadikan dirimu sebagai pemimpin masa depan.


Penulis,
Ilfa Afida Rosyadi
Sekretaris Bidang KDI PC IPM PACIRAN
Periode 2017/2019

Komentar