BATAS AKADEMIK, JIWA AKHLAQ
Pendidikan adalah pondasi utama dalam pembentukan generasi masa depan yang berkualitas namun dalam proses pembelajaran sering kali muncul pertanyaan apakah nilai akademik atau nilai akhlaq yang lebih penting? Judul “ batas akademik, jiwa akhlaq” mengajak kita untuk membahas kedua aspek tersebut secara seimbang, memahami bahwa keberhasilan akademik mempunyai batas sementara jiwa akhlaq adalah inti dari kepribadian kita.
Nilai akademik merupakan tolak ukur pencapaian intelektual seseorang dalam bidang studi tertentu nilai ini penting sebagai daya saing terutama bagi seorang pelajar. Namun setinggi apapun nilai akademik yang dicapai, tetap memiliki batas dalam mengukur kualitas seseorang. Nilai saja tak cukup untuk menilai kualitas diri seseorang. Menurut Muhammad (2020), “Pendidikan yang hanya berfokus pada nilai akademik dapat menghasilkan individu yang cerdas tetapi tidak memiliki integritas.”
Disinilah peran akhlak seseorang sangat dibutuhkan, jiwa akhlaq meliputi sikap, perilaku, dan nilai–nilai moral yang membimbimbing seseorang dalam menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan sesama. Seseorang yang memiliki jiwa akhlaq yang bagus, bertanggung jawab, Dan bisa menyeimbangkan antara nilai akademik dengan akhlaq. Kegagalan dalam Usaha menyeimbangkan dua aspek tersebut sangat rentan terjadi, dan juga dapat menimbulkan masalah sosial seperti: korupsi, dan perilaku menyimpang lainnya. Menurut penelitian oleh Rahman (2020), “ Pendidikan yang holistic, yang mencakup aspek akademik dan akhlaq dapat mengurangi angka kriminalitas dikalangan remaja.”
Dengan demikian, “batas akademik, jiwa akhlaq “ mengingkatkan kita bahwa nilai akademik adalah alat ukur sementara dalam dunia Pendidikan, sedangkan jiwa akhlaq merupakan inti yang membentuk kualitas seseorang secara menyeluruh. Pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang mampu membangun kedua aspek tersebut secara imbang, menciptakan manusia yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kritik dan saran yang membangun